Gadget sudah menjadi lifestyle anak-anak zaman sekarang. Tidak hanya di kota saja. Di desa pun, jarang ditemui anak-anak yang bermain di luar rumah. Mereka terlalu asyik dengan gawai di dalam rumah. Duduk berlama-lama mentap layar. Sangat kontras dengan pemandangan zaman dulu. Siang atau sore hari terdengar teriakan anak-anak bermain di luar rumah. Aneka jenis permainan warisan leluhur dimainkan dengan penuh antusias.
Kehadiran Kampung Lali Gadget yang didirikan oleh Achmad Irfandi, M.pd, seolah menjadi angin segar untuk generasi muda indonesia yang sudah mulai melupakan beragam budaya termasuk permainan tradisional Indonesia. Nah, Misi Kampung Lali Gadget menjadikan budaya sebagai sendi pendidikan dan identitas mutlak anak Indonesia. Kampung Lali Gadget (KLG) juga berusaha memaksimalkan hak penuh anak dan generasi muda untuk menyelesaikan tugas tumbuh kembangnya, belajar saat bermain.
Untuk mewujudkan hal tersebut, KLG menyuguhkan lebih dari 200 permainan tradisional yang dibagi menjadi beberapa tema setiap bulannya. Tema yang sudah ditentukan setiap bulannya, akan dibagi lagi menjadi sub permainan mingguan. Jadi, tiap minggu peserta bisa menikmati jenis permainan yang berbeda. Tetap ada event besar di bulan tertentu dalam satu tahun. Event permainan tradional dan workshop yang bisa diikuti oleh siapa saja. Semua agenda rutin maupun agenda tahunan KLG selalu dipublikasikan melalui sosial media KLG.
Jenis pembelajaran permainan tradisional yang bisa dinikmai oleh anak-anak diantaranya Tembang Dolanan, permainan umum (Egrang, Kelompen tali, Bakiak, Dakon, Hoolahoop), Panahan Tradisional, Wenga & Damparan, dan Sarung. Selain itu ada beragam jenis workshop yaitu Workhop Wayang Bambu, Workshop Wayang Daun SIngkong, Workshop Bedil Jepert, Workshop Panahan, Workshop Kolase, Workshop Lukis Bahan Alam.
Beragam aktivitas yang langsung bersentuhan dengan alam bisa dinikmati di Kebun Gayam Kampung Lali Gadget. Mulai workshop sampai kegiatan ekplore alam lainnya dilaksanakan di lokasi tersebut. Kegiatan yang berlangsung selama 3-4 jam mampu membuat anak-anak melupakan sejenak gawai yang sudah menjadi bagian dari rutinitas harian. Ada banyak ilmu baru yang didapatkan selama di KLG.
Selama kurun waktu 2024, KLG sudah mengedukasi kurang lebih 9264 orang lewat kegiatan yang menyenangkan. Keberadaan KLG berdampak positif juga terhadap lingkungan sekitar. Hal ini sesuai dengan misi KLG yaitu mewujudkan lingkungan dan ekosistem sehat untuk generasi berkualitas. Sebuah cita-cita anak muda yang akhirnya memberikan dampak luar biasa bagi masyarakat. Tidak heran jika Kampung Lali Gadget meraih banyak penghargaan karena kontribusinya terhadap anak bangsa dan masyarakat Cukup besar. Salah satunya adalah Kampung Berseri ASTRA.
Kampung Berseri ASTRA merupakan fondasi pengembangan komunitas yang menjadi bagian dari kontribusi sosial ASTRA di empat pilar uatama kesehatan, pendidikan, lingkungan, dan kewirausahaan. Kampung Berseri ASTRA dirancang sebagai program berbasis komunitas yang menjaka masyarakat untuk berkolaborasi bersama ASTRA dalam mewujudkan lingkungan yang bersih, sehat, cerdas, dan produktif. Kampung Lali Gadget memenuhi kriteria tersebut. Kehadirannya seperti oase di tengah era digital.
Komentar
Posting Komentar