Pengalaman Belajar Mengemudi Mobil Manual

kursus mengemudi surabaya sidoarjo

Pengalaman Belajar Mengemudi Mobil Manual- 
Salah satu resolusi 2021 adalah menambah keahlian. Mungkin karena tahun 2020 masih blm maksimal mengembangkan diri. Berasa jalan di tempat, tidak ada pencapaian baru. jadi, mumpung masih bulan ke-3, pengen segera bergerak mencari keahlian yang dibutuhkan saat ini. Setelah ngobrol sama suami, akhirnya memilih kursus menyetir mobil. 


Menentukan pilihan tersebut bukan tanpa alasan. Ada banyak faktor yang melatarbelakangi. Termasuk urusan sekolah si bungsu. Aku punya waktu beberapa bulan agar mahir menyetir mobil manual sebelum si kecil masuk sekolah. Jarak rumah dan sekolah yang cukup jauh, tidak memungkinkan membonceng bocah 5 tahun dengan motor. 


Kursus Mengemudi Mobil Dian Sidoarjo

kursus mengemudi sidoarjo

Setelah memutuskan untuk belajar menyetir mobil, langkah berikutnya adalah mencari tempat kursus yang dekat dengan rumah. Kursus mengemudi mobil Dian Sidoarjo menjadi pilihan karena lokasinya di perumahan delta sari. Perumahan yang dekat dengan rumah adik ipar. Tentu saja hal ini sangat menguntungkan buatku yang ingin menitipkan anak-anak selama kursus berlangsung. Apalagi pelatihnya adalah perempuan. 


Tanpa pikir panjang, aku segera mengambil paket 10 jam kursus dengan biaya 550K dan biaya pendaftaran 25K. Harga tersebut untuk belajar mobil manual. Sedangkan untuk kursus mengemudi mobil matic harganya sedikit lebih mahal. Aku sengaja memilih weekeday untuk latihan. Untuk jamya, ibu dian selaku owner sekaligus pelatih yang menentukan. 


Rabu siang pukul 13. 00 WIB kami bertemu di perumahan Delta Sari. Untuk hari pertama rutenya masih di dalam perumahan tersebut. Kontur jalan yang beragam dan tidak terlalu ramai lebih tepat untuk pemula sepertiku. Hari pertama tentu saja masih belepotan. Namun, satu yang pasti, tidak sesulit yang aku bayangkan.


Hari Pertama tentu saja masih belajar memahami masing-masing fungsi fitur yang ada di dalam mobil. Masih belajar menghafal kopling, rem, dan gas. Belajar memindahkan gigi 1 ke gigi 2 dan seterusnya. Dan belajar merasakan feel setirnya. Beberapa putaran failed. Tapi Setelah satu jam, tangan sudah mulai lemas memegang setir. Tidak sekaku menit-menit awal.


Pertemuan ke-2 tetap belajar mengemudi di area perumahan. Bedanya, rute yang ditempuh sedikit sulit. Tidak hanya jalanan besar saja. Tapi diajak menyusuri gang-gang sempit di perumahan tersebut. Hal ini agar aku bisa menghadapi beragam situasi ketika mengemudi. Karena jalanan perkotaan tidak hanya jalanan lebar saja. Ada banyak gang sempit. 


Pertemuan ke-3 sudah diajak ke jalan raya. Awalnya panik, Tapi Bu Dian selalu meyakinkan pasti bisa. Kuncinya tenang dan selalu perhatikan sekitar. Hari pertama latihan di jalan raya sempat ada insiden panik ketika ada seorang ibu membonceng bocah 5 tahun memakai sepeda motor tiba-tiba memotong jalan. 


Saat mengendarai mobil di jalan raya, aku lebih takut dengan pemotor yang tidak bisa ditebak cara berkendaranya. Apalagi dari arah berlawanan. Beberapa kali aku berusaha menggeger posisi karena ada pemotor dengan kecepatan tinggi dari arah berlawanan. Ada juga pemotor yang mendadak muncul di depan mobil ketika aku siap menginjak gas. Aku yang panik langsung menginjak rem berlebihan. Akibatnya Bu Dian yang sedang asyik membuka gawainya, kaget badannya tergoncang ke depan. 


Tapi itu hanya terjadi hari pertama turun ke jalan raya. Hari berikutnya lancar. Tips dari Bu Dian cukup membuatku tenang. Tetap tenang di jalurnya, nanti mereka akan minggir sendiri. Begitu petuah Bu Dian. Aku sudah bisa menguasai diri ketika di jalan. Sudah bisa rileks menyetir sambil ngobrol santai dengan Bu Dian. 


Selama belajar mengemudi bersama Bu Dian, banyak pelajaran yang aku dapatkan. Beliau berbagi ilmu tidak setengah-setengah. Mengajari dengan sepenuh hati. Jika aku melakukan kesalahan, Bu Dian menegur dengan tegas. Karena membahayakan diri sendiri dan orang lain. 




Komentar

  1. yay, aku menunggu dijemput sama mba tata buat jalan-jalan

    BalasHapus
  2. Kdg aku ada niat sih mau bawa mobil lagi. Sbnrnya aku udh bisa dr SMP kls 3 mba. Tapi Krn pernah tabrakan hebat pas zaman smu , Ampe skr masih trauma bawa mobil dan ga prnh bawa lagi. Trus ditambah, dulukan bawa mobil di Aceh, yg mana jalannya sepiiiiii, komplek pula. JD ga terlalu serem. Nah skr di JKT, yg pengemudinya aneka rupa, aku makin ga beraniii hahahahah . Udhlaah ama suami aja skr kalo tiap pergi2, ATO kadang aku sewa supir harian , yg kebetulan tetangga :D . Ga tau nih sampe kapan hilang takutnya

    BalasHapus
  3. Aku sedang ambil kursus mobil manual juga nih mba, nano-nano banget ya mengendalikan rasa takut di awal2, heheh. Mohon doanya supaya aku jg cepat lancarrr. Aamiin..

    BalasHapus
  4. Waah..aku baca ini pas lagi belajar nyetir mobil manual juga.memang bener ya..pas awal turun ke jalan brasa horror 😩

    BalasHapus

Posting Komentar