Tahun ajaran baru sudah di depan mata tapi bunda masih galau mengambil keputusan tentang sekolah si kecil. Apakah si kecil didaftarkan sekolah tahun ini atau tahun depan? Hal apa saja yang harus disiapkan sebelum si kecil sekolah? Dan masih banyak lagi pertanyaan yang ada di benak seorang bunda. Apalagi jika bunda adalah seorang ibu baru yang belum memiliki pengalaman menyekolahkan anak sebelumnya.
Tenang, aku pernah mengalami hal serupa bertahun-tahun silam. Ketika si kakak sudah memasuki usia sekolah tapi belum punya pengalaman terkait persiapan sekolah karena masih anak pertama. Solusinya adalah berburu berbagai informasi dari forum-forum parenting baik offline maupun online. Setelah memiliki 2 anak yang sudah melewati usia TK, aku mengamati ada 3 poin penting yang harus diperhatikan sebelum memasukkan si kecil ke sekolah TK (Taman Kanak-Kanak).
Siapkan Kemandirian Anak
Sebelum mengkhawatirkan apakah si kecil sudah mengenal huruf saat masuk TK, hal pertama yang harus diperhatikan orang tua adalah kemandirian anak. Kemandirian anak meliputi mandiri urusan makan dan minum, memakai baju, dan harus sudah selesai urusan toilet trainingnya. Minimal anak bisa makan sendiri tanpa disuapi, minum dengan tertib, dan bisa memakai baju tanpa dibantu oleh orang tuanya.
Kemampuan motorik anak bisa terlihat dari sejauh mana kemandirian anak tersebut. Misalnya anak sudah bisa mengancingkan baju dan memakai sepatu sendiri, menuang air di gelas tanpa tumpah, dan masih banyak lagi aktifitas harian yang bisa menunjukkan sejauh mana anak bisa mandiri. Melatih sejak dini hal-hal sederhana tersebut akan membantu anak lebih mandiri ketika di sekolah.
Begitu juga dengan toilet training. Anak-anak yang akan memasuki sekolah TK, setidaknya harus sudah lulus toilet training. Bisa ke kamar mandi sendiri ketika ingin BAK atau BAB. Mengajari anak cara membersihkan anggota tubuhnya setelah BAK dan BAB menjadi poin penting karena bagian dari proses kemandirian anak. Meskipun di sekolah tetap akan didampingi oleh guru ketika akan ke kamar mandi. Anak-anak usia TK sebaiknya sudah tidak memakai diaper dan sudah tidak mengompol. Hal ini selain bentuk dari kemandirian anak, akan berdampak secara psikis di sekolah ketika bersosialisasi dengan teman-temannya.
Baca juga : Penyebab Gagalnya Toilet Training
Siapkan Mental Orang Tua
Saran kepada orang tua yang pertama kali akan menyekolahkan anaknya, selain menyiapkan dana pendidikan, hal lain yang tak kalah penting adalah menyiapkan mental. Dunia wali murid itu selalu ada drama. Terutama untuk jenjang TK. Drama bisa muncul dari gesekan sesama orang tua yang sama-sama baru menjadi wali murid atau berasal dari anak-anak.
Mental orang tua harus kuat ketika anak yang sangat disayangi ternyata mendapat label kurang baik di sekolah, baik oleh sesama wali murid atau anak lain. Orang tua tidak boleh terpancing dan tetap tenang. Orang tua yang paling paham anaknya dan mungkin orang lain belum mengenal lebih dekat anak kita. Gesekan antar wali murid juga kerap terjadi di forum online kelas ketika berdiskusi perihal kelas. Sehingga penting sekali mengelola emosi agar tidak mudah terprovokasi apalagi jika komunikasinya hanya sebatas forum online kelas.
Siapkan Mental Anak
Ketika masuk sekolah, anak-anak akan bertemu dengan temannya yang memiliki beragam karakter. tentu saja berpotensi menimbulkan gesekan saat berinteraksi di kelas. Apalagi untuk usia TK. Oleh sebab itu, penting mengajarkan kepada anak-anak yang akan memasuki sekolah TK konsep berbagi mainan, konsep mempertahankan hak, dan bagaimana harus bersikap kepada teman-teman di kelas. Tentu saja dikomunikasikan dengan bahasa yang mudah dipahami oleh anak seusianya.
Menyiapkan mental anak akan membuat anak lebih tenang di kelas dan mudah bergaul dengan teman-teman yang berbeda karakter sekali pun. Tidak akan ada drama ngambek tdi kelas Ketika anak tidak mau menururti perintah guru atau saat bermain bersama teman di sekolah.
Itulah hal sederhana yang harus disiapkan oleh orang tua yan g baru memiliki anak satu dan akan mulai menyekolahkan anaknya di jenjang Taman Kanak-Kanak. Meskipun dalam perjalanannya nanti tetap akan ada kendala, tapi setidaknya bisa diminimalisir. Sehingga energi orang tua tidak terbuang sia-sia dan anak bisa sekolah dengan nyaman.
Komentar
Posting Komentar