AMPLOP COKLAT DAN TAMU TAK DIUNDANG

amplop coklat dan tamu tak diundang datang membawa rezeki tak terduga

AMPLOP COKLAT DAN TAMU TAK DIUNDANG-
  
Jika ditanya pernahkah mendapat rezeki tak terduga? Jawabannya adalah sering. Tapi ada satu peristiwa yang sangat berkesan tentang rezeki tak terduga. Sampai detik ini masih takjub bagaimana Allah mengirimkan malaikat tanpa sayap malam itu. Tepatnya tujuh tahun lalu.


Hari Raya Idulfitri 3 hari lagi. Sebagai perantauan, moment hari raya adalah spesial karena bisa bertemu keluarga besar.  Biasanya barang-barang sudah dimasukkan koper sebagai pertanda siap mudik. Tapi malam itu kami gelisah. Ada sebuah kewajiban yang harus segera ditunaikan sebelum pulang ke kampung halaman. Yaitu membayar kontrakan. Namun, sampai pukul 8 malam, uang untuk membayar kontrakan masih kurang. Sementara besok pagi harus setor ke pemilik rumah. 


Jika setiap malam selalu ada suara canda tawa di dalam rumah kami, tidak untuk malam itu. Suasana hening. Aku dan suami tenggelam dengan pikiran masing-masing. Kami sama-sama berpikir bagaimana mendapatkan kekurangan uang kontrakan. Gaji dan uang THR sudah ditambahkan namun nominalnya belum mencukupi. Meminjam ke teman menjelang hari raya bukan pilihan tepat. Semua orang pasti butuh uang untuk mudik juga. 


TAMU TAK DIUNDANG

Jam dinding sudah menunjukkan pukul 9 malam. Suasana di perumahan juga sudah mulai sepi. Sebagian besar warga sudah mudik. Kami bersiap untuk tidur ketika terdengar pintu diketuk. Awalnya ketukan hanya terdengar samar hingga kami memilih mengabaikan. Beberapa saat kemudian terdengar ketukan lebih keras disertai suara salam. Tamu tak diundang datang.


Suami bergegas membuka pintu. Sepasang suami istri tersenyum ramah. Mereka adalah salah satu kenalan suami. Kami mempersilahkan mereka untuk duduk di karpet ruang tamu. Memang tidak ada kursi di ruang tamu yang sehari-hari menjadi taman bacaan untuk anak-anak sekitar. Jamuan untuk tamu tersebut juga hanya air mineral karena kulkas sudah dikosongkan menjelang mudik. 


Setelah berbasa-basi kurang lebih 15 menit, sepasang suami istri itu menyampaikan maksud kedatangannya. Mereka berterima kasih atas bantuan suami memperlancar urusannya. Setelah menyerahkan bingkisan parcel sembako, mereka berpamitan karena sadar sudah bertamu larut malam. 


Kami mengantarkan tamu  tersebut masuk mobil yang terparkir di depan pagar. Perempuan berambut pirang menutup kaca jendela setelah mengucapkan salam. Mobil berplat L itu perlahan menjauh dari rumah dan berbelok ke arah pintu keluar perumahan. Aku dan suami menutup pagar dan segera masuk ke rumah. 


Sebelum masuk ke kamar, kami sempat membuka bingkisan dari tamu tak diundang itu. Selain beberapa sembako seperti gula dan minyak, ada sebuah amplop coklat di sudut bingkisan. Suami mengambil amplop coklat panjang yang sengaja dilipat menjadi dua. Suami mengambil amplop tersebut sambil berdiri. Kami terkejut ketika lembaran uang bergambar Soekarno-Hatta berhamburan ke karpet. Ternyata amplop coklat dalam kondisi tidak disegel. 


REZEKI TAK TERDUGA 

Aku menatap lembaran uang merah yang berserakan di karpet dengan mata berkaca-kaca. Sepintas terlihat bukan nominal yang sedikit. suami memunguti uang itu sambil mulutnya komat-kamit. Dia tak henti mengucap hamdalah. Allah telah mengirimkan malaikat tanpa sayap di waktu yang tepat. Saat rasa putus asa sudah menggerogoti jiwa. 


Jantungku berdebar kencang melihat suami menghitung lembaran uang dari amplop coklat. Tangan suami berhenti menghitung setelah menyebutkan sebuah angka. Nominal uang di amplop coklat sama  dengan nominal yang kami butuhkan malam itu. Uang untuk membayar kontrakan memang kurang 2 juta. Dan tamu tak diundang mengantarkan uang dengan nominal sama persis. Tidak kurang dan tidak lebih. 


Kami berpelukan dan tak henti mengucap syukur. Pertolongan Allah begitu dekat dan tepat waktu. Malam itu kami bisa tidur nyenyak. Meskipun keesokan harinya masih takjub dengan cara Allah mengirimkan bantuan melalui tamu tak terduga dan sebuah amplop coklat. 














Komentar

  1. Allah memang akan selalu beri tepat waktu
    Iki mirip ketika pas mau lahiran trus kudu bayar 8jt eh ada orderan cetak undangan senilai sama

    BalasHapus
  2. Allah kalau kasih kejutan sama umatnya suka nggak diduga, tahu-tahu aja ada rejeki yang mendadak

    BalasHapus

Posting Komentar