3 Hal yang Bisa Dilakukan Saat Marah Kepada Pasangan

3 Hal yang Bisa Dilakukan Saat Marah Kepada Pasangan- Marah adalah bagian dari emosi dalam diri. Sesuatu yang tidak bisa dihindari. Yang dapat dilakukan hanya menyalurkan kemarahan sebagai bentuk menekan energi berlebih tersebut. Tujuannya agar tidak menyebabkan hal buruk lainnya yang merugikan diri sendiri dan orang lain.

3 Hal yang Bisa Dilakukan Saat Marah Kepada Pasangan- 
Marah adalah bagian dari emosi dalam diri. Sesuatu yang tidak bisa dihindari. Yang dapat dilakukan hanya menyalurkan kemarahan sebagai bentuk menekan energi berlebih tersebut. Tujuannya agar tidak menyebabkan hal buruk lainnya yang merugikan diri sendiri dan orang lain.


Penyebab kemarahan beragam. Apalagi jika sudah berumah tangga. Bila jiwa raga lelah, permasalahan sepele bisa memicu kemarahan terhadap pasangan. Apa yang dilakukan pasangan seolah tidak ada benarnya di mata kita. Jadi, bisa dikatakan bahwa marah adalah respon normal pada kondisi setres. 


Cara Mengekspresikan Marah

Setiap orang mempunyai cara berbeda-beda dalam mengekspresikan kemarahannya. Ada yang melampiaskan kemarahannya kepada suatu benda. Ada juga yang memilih untuk menyalurkan kemarahannya dengan melakukan aktifitas tertentu seperti berlari atau makan. Namun, tak jarang memilih untuk diam dan menangis. 


Perasaan marah kepada pasangan tidak boleh dipendam. Tapi tidak disarankan untuk diluapkan secara membabi buta. Kemarahan tersebut harus dikomunikasikan dengan elegan. Seperti itu teorinya. Namun, pada praktiknya susah membangun komunikasi efektif saat amarah sedang menguasai diri.


Baca Juga: 5 Inspirasi Me Time Wanita Setelah Menikah


Sebagai perempuan yang mempunyai energi ekstra saat marah, aku terus belajar untuk mengendalikan diri ketika sedang marah kepada pasangan. Tentu saja bukan hal yang mudah. Berbagai cara sudah pernah aku coba selama kurang lebih 12 tahun ini. Namun, ada beberapa cara yang cukup efektif menyampaikan segala isi hati kepada pasangan.


Nulis Diary 

Menulis diary terkesan kuno tapi bekerja efektif untuk meredam kemarahan. Menulis semua yang dirasakan saat itu. Ketika meluapkan isi hati dalam bentuk tulisan, tak jarang dibarengi dengan isak tangis. Tangisan yang melegakan. Seolah memindahkan bongkahan kekesalan dalam lembaran kertas. 


Setelah menulis berlembar-lembar ungkapan kemarahan, biasanya aku membaca kembali apa yang sudah ditulis beberapa saat lalu. Menulis diary ibarat menyaring kemarahan. Memilah poin mana yang harus disampaikan kepada pasangan. Kalau tidak demikian, maka pembahasan akan melebar kemana-mana saat mengkomunikasikan kemarahan kepada pasangan.


Bukan rahasia lagi jika perempuan marah, semua dosa pasangan bertahun-tahun lalu mendadak akan diingat. Jadi, penting untuk menyaring dalam bentuk tulisan terlebih dahulu. Marah tidak pada inti permasalahan sering terjadi ketika aku tidak mengendamkan isi kepala dalam bentuk tulisan terlebih dahulu. 


Mengerjakan Pekerjaan Rumah 

Energi kemarahan yang berlimpah harus disalurkan. Salah satunya adalah mengerjakan pekerjaan rumah yang membutuhkan energi besar. Jenis pekerjaan rumah yang menguras energi seperti mencuci, menyetrika, membersihkan perabot dapur, dan menata ruangan sangat cocok dikerjakan saat marah melanda.


Biasanya saat melakukan pekerjaan tersebut, pikiran juga teralihkan. Ketika semua pekerjaan rumah tangga sudah selesai, kemarahan juga surut. Setelah itu baru mengkomunikasikan akar permasalahan sebagai penyebab kemarahan kepada pasangan. energi yang sudah terkuras untuk bebenah rumah membantuku lebih kalem saat berkomunikasi dengan pasangan. 


Kirim Email 

Sebuah cara tak biasa yang pernah aku lakukan saat marah kepada pasangan adalah mengirim email. Saat itu rasanya terlalu canggung untuk mengungkapkan uneg-uneg secara langsung kepada pasangan. Selain itu takut salah memilih diksi yang tepat jika melalui lisan. 


Aku memutuskan mengirim email bila kemarahan yang aku alami belum tuntas sementara pasangan sudah berangkat ke kantor. Ada hal-hal yang harus segera dikomunikasikan. Sehingga saat pulang kerja sudah tidak canggung lagi. Akar kemarahan sudah diatasi dengan komunikasi via email.


Sengaja memilih media email dari pada pesan pendek seperti chat Whattsapp karena email akan dibaca saat dia benar-benar senggang. Jadi, tidak menggangu waktu kerjanya. Selain itu, menulis email lebih leluasa seperti menulis lembaran surat. 


Itulah 3 hal yang aku lakukan jika sedang marah kepada pasangan. Bagaimana denganmu, kawan? Bagi tipsnya dong. 



Komentar

  1. Waini, kalo marah kok keren.. Kirim email hehe. Rata2 emak2 kalo marah pelampiasannya ke bersih bersih ya, lega gitu ya rasanya habis ngosek kamar mandi ahahaha

    BalasHapus
  2. menulis email ini mungkin semacam menulis surat kali ya, romantis sih jatuhnya ya :)

    BalasHapus

Posting Komentar